Pesan Cinta untuk Ibu, Winda Yang Sudah Meninggal

ILMUANE new update

↑ Grab this Headline Animator

Pesan Cinta untuk Ibu, Winda Yang Sudah Meninggal – 5 November 1990 adalah tanggal dan tahun lahirnya Winda Putri Fandika, inilah nama lengkapnya. Mungkin anda yang sedang membaca buku ini, bertanya – Tanya, sepenting apa sosok winda, hingga saya menyediakan satu bab khusus pembahasan tentang winda. Satu hal yang ingin saya sampaikan melalui tulisan sederhana ini. Jika anda bertanya seperti itu tentang winda.


Anda mungkin tidak akan lagi pernah kenal dengan winda, sampai kapanpun, karena tepatnya tanggal 17 Mei ditahun 2008 yang lalu, winda telah pergi untuk selamanya. Dia wafat ditanggal 17 bulan mei itu. Namun, almarhumah winda meninggalkan sebuah nasihat penting untuk kita, generasi muda. Winda adalah sosok guru besar, yang tidak akan pernah diberikan penghargaan, karena sertifikat dan anugerah apapun tidak akan sanggup, menghargai apa yang telah dilakukannya.

Selamat membaca riwayat winda. Saya berani bertaruh, cerita berikut ini, akan sangat memaksa anda, mengubah cara anda, membuat anda berpikir, membuat anda serius. Bahkan menangis, karena anda melihat bahwa anda belum benar – benar menyayangi orang yang paling anda sayangi. Yakinlah saat anda sedang membaca riwayat ini, alamarhumah winda sedang mengajarkan anda, tentang sebuah pengertian bahwa harga mati untuk membahagiakan orang tua, terlebih lagi sosok seorang IBU.

Selamat membaca sebuah riwayat yang paling sanggup membuka mata hati anda.

Winda Putri Fandika, inilah nama lengkapnya, dia biasa dipanggil winda. Tidak ada yang special dari sosok winda, layaknya seorang gadis manja dan gadis cerdas, yang terus berupaya belajar. Untuk bisa memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuanya. Sama halnya seperti anda, dia sekolah, TK, SD, SMP, dan SMA. Winda adalah anak gadis yang pintar, kesungguhannya belajar, berangkat dari niat bahwa ia tidak akan pernah main – main untuk membahagiakan orang tua.

Semasa ia sekolah, ia tidak pernah dapat juara 1, Karena ia selalu mendapat juara umum disekolahnya.Momen dimana pembagian rapot, itu adalah saat – saat yang paling ia nantikan, karena saat itu ia bisa dengan jelas melihat senyum kebanggaan dari wajah ibunya. Hampir diseluruh pembagian rapot disepanjang hidupnya, selalu saja ia memberikan prestasi yang membanggakan ibunya.

Kesehariannya, ia selalu menemani ibunya, bahkan diusianya yang masih duduk dibangku SMP, ia memutuskan untuk tidak akan ikut kursus apapun, ditengah teman – temannya yang lain pada ikut kursus. Kenapa seperti itu ?karena menurut winda, ilmu kursus bisa ia pelajari sendiri dikamar tidurnya, tapi saat bisa menemani ibu, itu tidak akan pernah bisa ia dapatkan dimana pun, kecuali hanya bersama ibunya.

Satu hal yang pernah ia katakan kepada ibunya. “ ibu, satu hal yang paling aku takutkan bu “ ibunya menjawab, apa itu winda ?, aku sangat takut, ketika aku sudah tidak ada lagi didunia ini, dan aku tidak lagi bisa membuat ibu tersenyum. Begitu sangat seriusnya winda, benar – benar ingin membahagiakan ibunya.

Satu hal yang menarik bagi saya sebagai penulis, riwayat tentang winda ini. Apakah sahabat tahu, ternyata winda memiliki kebiasaan kalau ia sering sekali, memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada ibunya. Yang membuat beda bagi saya adalah winda selalu mengucapkan selamat ulang tahu kepada ibunya, 2 hari sebelum tepat tanggal ulang tahun ibunya. Jadi kalau ibunya berulang tahun pada tanggal 24, winda selalu mengucapkannya tanggal 22.

Pernah ibunya bertanya kepada winda. Winda, koq ngucapinnya sekarang nak ?kan, ulang tahun ibu masih lusa. Pada saat itu winda menjawab, ibu tau gak !winda gak pengen, kalau sampai ada orang yang lebih dulu ngucapin selamat ulang tahu ke mama, termasuk papa. Winda gak pengen kalau papa yang lebih dulu, ngucapin selamat ulang tahun ke mama. Winda pengen menjadi orang yang paling pertama di dunia ini, ngucapin setiap hari ulang tahun mama.

Winda dan keluarganya, mereka tinggal diaceh. Dan kebetulan SMA nya winda di medan, saat SMA di medan pun, ia selalu meraih prestasi yang gak kalah membanggakannya dengan saat ia sekolah di Aceh. Ia selalu memberikan kabar – kabar baik, selalu ia telpon ibunya, untuk memberikan informasi yang membanggakan tentang dirinya, semata – mata karena ia ingin ibunya, merasa senang.

Winda sadar, bahwa diusianya yang masih belasan tahun, ia belum bisa membanggakan ibunya dengan gaji atau uang yang dihasilkannya, karena ia belum bekerja, tapi ia bisa membayarnya dengan prestasinya. Tibalah suatu hari, winda merasakan ada sesuatu yang lain dengan dirinya. Entah apa itu, ia pun tidak mengerti, tapi ia mengabaikannya untuk sesaat. Namun semakin hari, ia merasakan kalau tubuhnya semakin lemah, dan bertambah semakin lemah.

Demi menjaga kebahagiaan ibunya, winda pun merahasiakan kabar tentang dirinya kepada ibunya. Dari kondisi winda yang semakin melemah dan dari beberapa ciri – ciri dan tanda – tanda yang ia derita, semakin penasaran rasa hati winda, untuk segera tahu, bahwa apakah ia sakit. Kalau pun ia sakit, terus sakit apa ?ia pun terus bertanya pada dirinya sendiri. Sampai akhirnya, ia menjawab sendiri rasa penasarannya melalui browsing di internet. Ia segera cari tahu, tentang penyakit apa yang sedang dideritanya. Setelah ia mengetahui, perlahan – lahan jatuh air matanya, karena ia akan segera tahu, apa yang akan terjadi pada dirinya beberapa hari kedepan.

Tetap, walaupun dalam keadaan sakit. Winda selalu bertahan dan merahasiakan penyakitnya kepada ibunya, karena ia tidak rela, air mata ibunya jatuh hanya karena mendengar kabar tentang penyakitnya. Akhirnya winda tahu kalau ia terkena sebuah penyakit yang sangat mematikan, bahkan bisa dipastikan, setiap orang yang tekena penyakit itu, hanya akan mampu bertahan hidup kurang lebih selama 10 hari saja.

Mohon maaf kepada sahabat pembaca semuanya, saya sebagai penulis, diminta untuk merahasiakan penyakit yang diderita winda dalam riwayat ini. Mari kita lanjutkan lagi ceritanya, ternyata setelah winda mengetahui semua penyakitnya, dan berapa lama lagi ia bisa bertahan hidup. Ia benar – benar berpikir, bagaimana ia bisa membahagiakan ibunya untuk yang terakhir kalinya, dan apa yang bisa ia lakukan agar ia bisa tetap membahagiakan ibunya, mesti kelak ia sudah ada didalam kubur.

Sahabat tahu, 10 hari tersisa ia bertahan hidup, diwaktu yang tersisa 10 hari itu, ia masih sempat mengikuti ujian nasional angkatan tahun 2008. Dengan kondisi tubuhnya yang sudah sangat lemah, rambutnya sudah mulai rontok, tapi winda tetap bertahan. Baginya minimal dengan mengikuti ujian nasional, ia masih sempat membahagiakan ibunya. Singkat cerita sahabat, dihari terakhir ia mengikuti ujian nasional, sebenarnya kondisi tubuhnya sudah tidak sanggup lagi, untuk menahan ganasnya virus yang menggerogoti tubuhnya, namun ia tahan itu semuanya demi ibunya.

Selesai ujian, winda pun langsung pingsan dan ia tidak sadarkan diri. Ia pun segera dirawat dan dibawa pulang ke Aceh. Selama di rawat di Aceh, winda masih merahasiakan tentang penyakitnya dengan ibunya, kebetulan ayah winda adalah seorang dokter di aceh, dan winda pun meminta ayahnya untuk merahasiakan tentang penyakit yang dideritanya kepada ibunya. Winda pernah berkata kepada ayahnya “ ayah, jangan sampai ibu tahu ya yah, biarkan ibu tahu saat aku sudah tidak ada lagi, karena demi Tuhan aku tidak sanggup melihat ibu menangis karena ku “.

Ayahnya yang telah mengetahui virus yang diderita winda, dengan berkucuran air mata mengatakan, “ ia anak ku sayang “. Setelah mengatakan pesan itu, winda pun pergi untuk selama – lamanya, winda pun meninggal dunia. Ayahnya segera mengambil pemacu jantung, dan terus menerus memacu jantung winda, karena ia benar – benar belum yakin, kalau winda telah pergi meninggalkannya untuk selamanya. Sesaat setelah itu, ibunya tahu, kalau winda sudah wafat.

Ibunya berteriak, menangis, dan menatap kondisi winda yang sudah menjadi jenazah. Tidak banyak yang bisa dilakukan ibunya, saat saya wawancarai, ibunya berkata, saya hanya bisa menangis terus menangis dan berdoa, agar Tuhan bisa mengembalikan windaku lagi. Setelah itu, jenazah winda pun segera dimandikan, dikafankan, dan dikuburkan.

Mohon tetap konsentrasi sahabat pembaca semuanya, tahan air matamu jika engkau bisa menahannya. Apakah kalian tahu, 1 bulan setelah winda wafat, ternyata keluar pengumuman dari pusat dijakarta, bahwa winda adalah siswi peraih nilai UN tertinggi di sumatera. Dan yang paling meremas jantung saya, apakah kalian tahu, sepeniggalan winda, ibunya selalu menjaga barang – barang peninggalan winda.

Sampai satu malam, Setahun setelah winda tiada. Tepatnya ditahun 2009, ditengah malam hand phone winda bergetar sendiri. Ibunya merinding saat mengambil hand phone itu, tepat jam 12.01 ditengah malam. Ibunya melihat hand phone winda dan ibunya membaca sebuah pesan di hand phone winda yang isinya “ Selamat Ulang Tahun Mamaku Sayang “. Ternyata ibunya tersadar kalau ia, akan berulang tahun besok.

Ternyata sehari sebelum wafat, winda telah men setting hand phone nya, dan setiap tanggal 23 tepatnya pukul 12 : 01 tengah malam hand phone nya, akan selalu secara otomatis, mengucapkan selamat ulang tahun kepada ibunya.

Dan apakah sahabat pembaca tahu, sampai saat ini pun, hand phone itu, masih ter set untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada ibunya secara otomatis dan begitu seterusnya. Akhirnya winda bisa menemukan cara membahagiakan ibunya, mesti ia sudah terbaring diliang lahat. Mari sejenak berpikir sahabat. Kalau almarhumah winda, masih berpikir untuk selalu membahagiakan ibunya, mesti ia sudah tak lagi bernyawa. Apa kabar dengan kita ? semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat. (Azza Aprisaufa).

sumber
Dunia Aneh
Kumpulan Artikel Unik dan Aneh sepanjang Masa
Catatan dosen

Tips Android dan BBM
Kumpulan Ulasan tentang Tips Android dan BBM
Putera Dosen

Meme Lucu Banget
Kumpulan Meme Lucu yang lagi ngetren
Cds Blog

Kumpulan Artikel Menarik
Semua Artikel yang Kamu Cari Ada di sini
230 Penulis
Ads by BLOGGER

0 Response to " Pesan Cinta untuk Ibu, Winda Yang Sudah Meninggal "

Post a Comment

SILAHKAN BERKOMENTAR YANG SOPAN... Jangan meninggalkan link aktif , komentar spam tidak akan dipublikasikan!